Senin, 09 November 2015

ASKEP KEHAMILAN KEMBAR




ASKEP KEHAMILAN KEMBAR

I.       PENGERTIAN

Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif.
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih
Kehamilan ganda adalah bila proses fertilisasi menghasilkan janin lebih dari satu (Saifuddin, 2001 : 311).
Kehamilan ganda adalah kehamilan dimana terdapat dua atau lebih janin dalam satu uterus pada waktu kehamilan tersebut (sewaktu hamil). (Wikipedia Indonesia, 2003)
II.     KLASIFIKASI 
A.    Gemelli dizigotik  =  kembar dua telur , heterolog, biovuler dan praternal :
Kedua telur berasal dari : 
1.      ovarium dan dari dua folikel de graff  
2.      ovarium dan dari 1 folikel de graff
3.      dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
B.     Gemelli monozigotik  =  kembar satu telur, homolog, uniovuler, identik dapat terjadi karena :
1.      Satu telur dengan 2 inti,hambatan  pada tingkat blastula :
2.      Hambatan pada tibgkat segmentasi
3.      Hambatan setelah amnian dibentuk,tetapi sebelum primitive steak.

Perbedaan ciri,  sifat dan lain-lainnya antara kembar monozigotik dan zigotik (satu telur dan dua telur):
Perbedaan
kembar monozigot
kembar dizigot
Plasenta
1 (70%)2 (30%)
2 (_+ 100%)
Khorium
1(70%)2 (30%)
2 (_+ 100%)
Amnion
1 (70%)2 (30%)
2 (_+ 100%)
Tali  pusat
2
2
Sirkulasi  darah janin
Bersekutu
Terpisah
Jenis  kelamin
Sama
Sama atau tidak
Kupa  dan sifat
Sama
Agak berlainan
Mata, kuping, gigi, kulit
Sama
Berbeda
Ukuran  antropologik
Sama
Berbeda
Sidik  jari
Sama
Berbeda
Cara  pegangan
bisa samaBisa satu kidalYang lain kanan
sama,bisa duaduanya kanan 
III.  Etiologi
1.        Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah ; bangsa, umur, dan paritas sering mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur.
2.        Faktor obat-obat induksi ovulasi: profertil, clomid, dan hormone gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari 2.
3.        Faktor yang lain belum diketahui:
ü  Faktor bangsa : Mempengaruhi kehamilan ganda : di AS lebih banyak dijumpai pada wanita kulit hitam dibandingkan kulit putih. Angka tertinggi kehamilan ganda dijumpai di Finlandia dan terendah Jepang.
ü  Faktor umur : Makin tua, makin tinggi angka kejadian kehamilan kembar dan menurunan lagi setelah umur 40 tahun
ü  Paritas : Pada primipara 9,8 per 1000 dan multipara ( Oktipara ) naik jadi 18,9 per 1000 persalinan.
ü  Keturunan : Keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang biasanya diturunkan secara paternal, namun dapat pula secara maternal.
ü   
IV. TANDA GEJALA

1.      Besarnya uterus melebihi lamanya amenorea
2.      Uterus bertumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan berulang
3.      Penambahan BB ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh edema atau   obesitas
4.      Terabanya 2 kepala, 2 bokong, dan satu/2 punggung
5.      Terdengar 2 denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut per menit
6.      Banyak bagian kecil teraba
7.      Pada umumnya D/ kehamilan triplet, kuadruplet,  dan selebihnya hanya dapat   ditentukan secara rontgenologik
8.      USG : dapat lebih diketahui.

V.    PROSES TERJADINYA KEHAMILAN KEMBAR
Pada kembar identik atau kembar monozigote, proses terjadinya yaitu pada saat pembuahan, satu ovum dibuahi oleh satu sel sperma. Kemudian terbentuk zigote. Zigote membelah secara mitosis, dari 1 sel menjadi 2, dari 2 sel menjadi 4 dan seterusnya yang disebut fase morula, blastula, gastula, dan neurula.
Bila pembelahan seperti diatas terjadi pada fase morula (1-3 hari setelah pembuahan), maka setiap embrio akan memiliki kantong ketuban yang berbeda dan satu plasenta. Kemudian pada fase primitif, akan terjadi pemisahan sempurna yang akan berkembang menjadi 2 (atau lebih) janin yang kembar identik.
Bila pada fase primitif terjadi gangguan,  atau terdapat kegagalan pembelahan, maka biasanya akan menimbulkan kecacatan fisik atau dempetnya bagian tubuh tertentu. Ketidaksempurnaan akibat gangguan segmentasi inilah yang menyebabkan proses pemisahan dua jabang bayi tak berlangsung sempurna dan disebut kembar siam.
Pada kembar fraternal atau kembar dizigote, dimana terjadi dua ovum yang matang secara bersama – sama dibuahi oleh masing masing 1 sel sperma. Sehingga pada proses pembelahan selanjutnya akan terbentuk 2 janin dengan 2 plasenta, 2 amnion dan 2 korion yang terpisah, tetapi masih dalam satu rahim
.
VI. Komplikasi
Komplikasi potensial meliputi hal – hal berikut :
·         Persalinan dan kelahiran prematur, yang terjadi 5 sampai 10 kali lebih sering dibanding kehamilan tunggal, dan merupakan ancaman terbesar bagi kehamilan kembar / ganda.
·         Kelainan letak (mal presentasi) kembar yang pertama, dapat bokong, oblik, atau lintang dan diperkirakan terjadi  pada 25 – 30 % kasus.
·         Persalinan disfungsional, yang disertai dengan peregangan uterus yang berlebihan.
·         Malformasi janin.
·          Prolaps tali pusat.
·         Anemia defisiensi besi pada bumil.
·         Pre eklampsia atau eklampsia
·         Perdarahan antepartum, baik plasenta previa ataupun solusio plasenta, yang dapat terjadi pada hampir 5 % kehamilan kembar.
Komplikasi yang sangat jarang meliputi hal–hal berikut :
1.      Kolisi (collision), yaitu persentuhan bagian–bagian janin kembar dengan kembarannya sehingga mencegah penurunan janin.
2.      Impaksi, perlekukan bagian janin dari salah satu kembar kedalam permukaan kembarannya, sehingga memungkinkan penurunan keduanya secara bersamaan.
3.      Kompaksi, proses pengeluaran janin yang betul–betul bersamaan dari kutub presentasi keduanya yang mengisi rongga pelvis sejati dan mencegah desensus lebih lanjut keduanya.
4.      Kembar terkunci (locked twins), presentasi kembar pertama bokong dan kembar kedua puncak kepala (verteks). Ketika kembar pertama menjalani desensus, dagunya mengenai leher dan dagu kembar kedua diatas pintu atas panggul, dan mencegah kemajuan selanjutnya.
5.      Kembar monoamniotik, angka mortalitasnya sangat tinggi, hampir 50 %, mempunyai tali pusat yang kusut dan bersimpul

VII.          KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
1.      Anamnesis : Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.Uterus terasa lebih cepat membesar. Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar. Apakah telah mendapat pengobatan infertilitas.
2.       Inspeksi dan palpasi : Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering . Bagian – bagian kecil terasa lebih banyak. Teraba ada 3 bagian besar janin. Teraba ada 2 balotement
3.      Auskultasi : Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau bila dihitung bersamaan terdapata selisih 10.
4.      Rotgen foto abdomen : Tampak gambaran 2 Janin.
5.      Ultrasografi : Bila tampak 2 janin atau 2 jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan pada triwulan I atau pada kehamilan 10 minggu.
6.      Elektrokardiogramn total : Terdapat gambaran 2 EKG yang berbeda dari kedua janin.
7.      Reaksi kehamilan : Karena pada hamil kembar pada umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang – kadang sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa. Kadangkala diagnose baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar, ternyata masih ada janin satu lamgi dalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum.
8.      Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda : Adanya cairan amnion yang berlebihan dan renggangan dinding perut menyebabkan diagnosis dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50 % diagnosis kehamilan ganda dibuat secara tepat jika berat satu janin kurang dari 2500 gram, dan 75 % jika berat badan satu janin lebih dari 2500 gram. Untuk menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda perlu dipikirkan bila dalam pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut; besarnya uterus melebihi lamanya amenorea, uterus tumbuh lebih cepat dari kehamilan normal, banyak bagian kecil teraba, teraba tiga bagian besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 atau lebih.

B.     Diagnosa Keperawatan
1.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
2.      Gangguan rasa nyaman (sesak) berhubungan dengan ekspansi paru tidak optimal.
3.      Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan prosedur penatalaksanaan kehamilan kembar
4.      Resiko terjadi partus premature berhubungan dengan penekanan rongga uterus.

C.     Perencanaan Keperawatan
1.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
Tujuan  : Kebutuhan nutrisi ibu dan janin terpenuhi dengan kriteria hasil BB ibu sesuai dengan TB dan usia kehamilan, kebutuhan kalori, protein terpenuhi
Intervensi :
a.      Kaji intake makanan
Rasional : Mengetahui kebutuhan nutrisi ibu
b.       Jelaskan pentingnya nutrisi kepada ibu : yaitu untuk ibu dan janin yang dikandungnya
Rasional : Menambah daya tahan tubuh dan kelemahan fisik
c.       Konsul gizi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi klien
d.      Anjurkan makan sedikit tapi sering
Rasional : Intake tambahan 300 kalori/hari, protein 1,5 gram/kg BB, suplemen tablet Fe 60-1000 mg/hari memenuhi kebutuhan nutrisi.
2.      Resiko tinggi injury berhubungan dengan kelahiran premature
Tujuan : Tidak terjadi injury pada ibu bila terjadi kelahiran premature
Intervensi :
a.       Anjurkan ibu untuk bedrest selama trimester III
Rasional : Meningkatkan perfusi uterine
b.      Anjurkan ibu untuk menghindari hubungan suami istri selama kehamilan trimester III
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan kontraksi uterus sehingga bias terjadi kelahiran premature
3.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan meningkatnya kontraksi uterus dan penambahan berat uterus.
Tujuan : Ibu mampu toleransi terhadap nyeri yang dialaminya
Intervensi :
a.      Anjurkan ibu untuk menggunakan sabut ibu hamil, dan tidur dengan posisi miring kiri
Rasional : Posisi miring kiri mengurangi penekanan pada aorta dan vena cava serta mencegah terjadinya hipertensi.
b.      Anjurkan keluarga untuk memberikan lingkungan yang nyaman bagi ibu
Rasional : Membuat ibu merasa lebih nyaman

VIII.       KESIMPULAN
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang sesuai dengan hokum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya.
Kehamilan kembar merupakan salah satu kehamilan dengan risiko tinggi. Angka mortalitas janin kehamilan kembar empat kali lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. Angka mortalitas neonatus kehamilan kembar enam kali lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. Semakin banyak jumlah janin yang dikandung dalam kehamilan, maka angka mortalitas akan semakin meningkat.
Adapun  peran perawat selama memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kehamilan kembar adalah (1) Melaksanakan pengkajian secara sistematis dan komprehensif (2) Merumuskan diagnosa keperawatan (3) Merencanakan tindakan keperwatan berdasarkan prioritas/tingkat kegawatan (4) Melaksanakan tindakan keperwatan baik secara independent, interdependent, maupun dependent dan (5) Melaksanankan evaluasi terhadap permasalahan yang dihadapi klien


DAFTAR PUSTAKA

Ratna , Hidayati .(2009). Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologi dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika
Manuaba.(2000). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar